Saturday, January 26, 2019

SOAL dan PEMBAHASAN HUKUM NEWTON tentang GRAVITASI

  1. Dua benda masing – masing bermassa 3600 kg dan 8100 kg terpisah sejauh 150 km. 

    a. Tentukan resultan gaya gravitasi yang bekerja pada benda bermassa 100 kg yang diletakkan di antara kedua benda tersebut dengan jarak 50 km dari benda bermassa 3600 kg!
    b. Dimanakah benda bermassa 100 kg harus diletakkan agar resultan gaya gravitasi yang dialaminya sama dengan nol !

  2.  Tiga benda langit terletak satu garis lurus. bila gaya gravitasi pada benda Mc = 0 dan besar Ma = 1/9 Mb serta jarak benda A ke B = 800 m. nilai X (jarak AC) adalah...... meter
  3.  
  4.  
  5.  
  6.  
  7.  
  8.  
  9.  


SOAL dan Pembahasan Gerak Lurus

  1. Sebuah benda dilempar vertikal ke bawah dari ketinggian 10 m dan kecepatan awal 2 m/s.  Jika g=10m/s2 berapakah kecepatan benda ketika benda sampai dipermukaan bumi ?


  2. Mobil bermassa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km/jam, setelah menempuh jarak 150 m kecepatannya menjadi 72 km/jam. Waktu tempuh mobil adalah….
    Pembahasan :
    Dik : m = 800 kg     ;    v0 = 36 km/jam = 10 m/s ;    s = 150 m    ;     vt = 72 km/jam = 20 m/s
    Dit : t = ?
    Jawab :
    Kita cari dulu percepatan mobil (a) dari rumus :
    vt2 = v02 + 2.a.s
    202 = 102 + 2 a (150)
    400 = 100 + 300a
    400-100 = 300a
    300 = 300a
    Maka a = 1 m/s2
    Untuk mendapatkan nilai t kita bisa menggunakan rumus :
    vt = v0 + a.t
    20 = 10 + 1t
    20-10 = t
    Maka t = 10 s


  3. Seorang pengendara mobil melaju dengan kecepatan 20 m/s. Ketika melihat ada “polisi tidur” di depannya dia menginjak rem dan mobil berhenti setelah 5 sekon kemudian. Maka jarak yang ditempuh mobil tersebut sampai berhenti adalah….
    Pembahasan :
    Dik : v0 = 20 m/s   ;    t = 5 s    ;    vt = 0 m/s(mobil berhenti)
    Dit : s = ?
    Jawab :
    Kita cari dulu percepatan mobil (a) dari rumus :
    vt = v0 – a.t
    0 = 20 – a.5
    5a = 20
    Maka a = 4 m/s2
    Untuk mendapatkan nilai s kita bisa menggunakan rumus :
    vt2 = v02 – 2.a.s
    0 = 202 – 2 (4) s
    0 = 400 – 8s
    8s = 400
    Maka s = 50 m

  4.  
  5.  
  6.  
  7.  
  8.  
  9.  
  10.  
  11.  
  12.  

Thursday, January 24, 2019

SOAL dan PEMBAHASAN TERMODINAMIKA

  1. Gas helium dengan massa 8 gram dipanaskan dalam bejana yang bebas memuai maka diperoleh kapasitas kalornya 50,4 J/K. Jika dipanaskan dalam bejana kokoh (tdk dapat memuai) diperoleh kapasitas kalornya 40,2 J/K, tetapan umum gas adalah....
  2.      
             
  3. Temperatur diruang pendingin dari kulkas -3°C sedangkan suhu diluar 30°C setiap jam kalor yang dikeluarkan dari ruangan pendingin 3,88×106 joule. Berapa daya listrik yang digunakan kulkas?
          

  4. Sebuah mesin carnot mengambil kalor pada resevoir tinggi sebanyak 1.050 joule.  Mesin tersebut memiliki suhu resevoir tinggi 427° Celcius dan suhu resevoir rendah 27° Celcius.  Usaha yang dilakukan mesin sebesar!

  5. Mesin kalor Carnot mengambil kalor 8.000 J dari reservoir suhu tinggi dan membuang kalor 2.500 J dari reservoir suhu rendah.  Jika suhu reservoir tinggi 800 K.  Hitunglah
    a. suhu reservoir rendah
    b. efisiensi mesin

  6. Dalam suatu ruangan terdapat AC yang mendinginkan ruangan dengan memindahkan kalor sebesar 4.500 J keluar ruangan.  Usaha yang dilakukan pada sistem ini 1.800 J  Berapakah koefisien kerja dan efisiensi AC!


  7.  

  8.  
  9.  

Wednesday, January 23, 2019

TERMODINAMIKA

Hukum I Termodinamika
"Pada saat gas dalam ruang tertutup diberi kalor maka kalor tersebut akan dimanfaatkan untuk melakukan usaha dan merubah energi dalam".
Hubungan diatas dapat dinamakan kekekalan energi dan dituliskan sebagai berikut :






keterangan :
Q    = perubahan kalor sistem
  = usaha sistem
ΔU = perubahan energi dalam
Aturan tanda positif dan negatif adalah sebagai berikut :
  1. Q dianggap positif (+) apabila menyerap kalor
  2. Q dianggap negatif (-) apabila melepas kalor
  3. W dianggap (+) apabila usaha dilakukan oleh sistem
  4. W dianggap (-) apabila lingkungan melakukan usaha pada sistem
  5. ΔU (+) apabila energi dalam sistem bertambah
  6. ΔU (-) apabila energi dalam sistem berkurang

Usaha pada proses Termodinamika

1. Proses Isobarik

Proses perubahan gas dengan tekanan tetap. Pada proses isobarik terjadi perubahan suhu pada sistem sehingga terjadi perubahan energi dalam.

Proses Isobarik





Usaha yang dilakukan oleh sistem pada proses isobarik adalah : 




2. Proses Isotermik

Proses perubahan gas dengan suhu tetap 
Proses Isotermik

Sehingga usaha yang dilakukan oleh sistem pada proses Isotermik :











3. Proses Isokhorik

Proses perubahan gas dengan volume tetap, sehingga sistem tidak melakukan kerja W = 0.  

Proses Ishokoris
4. Proses Adiabatik

Pada proses ini tidak ada kalor yang masuk dan tidak ada kalor yang keluar sistem, Q = 0,sehingga usaha sama dengan nilai negatif dari perubahan energi dalam.

Proses Adiabatik

Perubahan Energi dalam

1.  Gas monoatomik :


2.  Gas Diatomik
     a. Suhu rendah (± 250 K)

     b. Suhu sedang (± 500 K)

    c. Suhu tinggi (± 1.000 K)


keterangan :
  = usaha sistem (J)
ΔU = perubahan energi dalam (J)
P    = tekanan (Pa)
V   = volume (m3)
n    = jumlah zat (mol)
R   = tetapan umum gas
ΔT  = perubahan suhu (K)




Kapasitas Kalor

Kapasitas Kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1 kelvin
Ada dua macam kapasitas kalor pada gas, yaitu kapasitas kalor pada tekanan tetap (Cp) dan kapasitas kalor pada volume tetap (Cv ). Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap besarnya dapat diturunkan dari pada proses isobarik. Persamaan ini berlaku untuk gas. Kalor yang diberikan kepada gas untuk menaikkan suhunya dapat dilakukan pada tekanan tetap (proses isobarik) atau pada volume tetap (proses isokorik). Oleh karena itu, pada gas ada dua jenis kapasitas kalor, yaitu kapasitas kalor pada tekanan tetap (Cp) dan kapasitas kalor pada volume tetap (Cv). Secara matematis dapat ditulis seperti berikut.
Kapasitas Kalor 
Keterangan:
QV : kalor yang diberikan pada volume tetap
Qp : kalor yang diberikan pada tekanan tetap

Cp – Cv =nR 

Kapasitas Kalor Untuk Gas Monoatomik

\Delta U=\frac{3}{2}nR\Delta T
C_{V}=\frac{\frac{3}{2}nR\Delta T}{\Delta T}=\frac{3}{2}nR
C_{P}=C_{V}+nR=\frac{3}{2}nR+nR=\frac{5}{2}nR

Kapasitas Kalor Untuk Gas Diatomik

a. Suhu Rendah ( ± 250 K)

\Delta U=\frac{3}{2}nR\Delta T  , sehingga C_{V}=\frac{3}{2}nR dan C_{P}=\frac{5}{2}nR
Besarnya konstanta Laplace ( γ ) adalah :
\gamma =\frac{C_{P}}{C_{V}}=1,67

b. Suhu Sedang ( ± 500 K)

\Delta U=\frac{5}{2}nR\Delta T, sehingga C_{V}=\frac{5}{2}nR dan C_{P}=\frac{7}{2}nR
Besarnya konstanta Laplace ( γ ) adalah :
\gamma =\frac{C_{P}}{C_{V}}=1,4

 c. Suhu Tinggi ( ± 1000 K)

\Delta U=\frac{7}{2}nR\Delta T, sehingga C_{V}=\frac{7}{2}nR dan C_{P}=\frac{9}{2}nR
Besarnya konstanta Laplace ( γ ) adalah :
\gamma =\frac{C_{P}}{C_{V}}=1,28
 

Siklus Carnot

Proses Pada Siklus Carnot


Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan siklus Carnot sebagai berikut.
  1. Proses AB adalah pemuaian isotermal pada suhu T1. Pada proses ini sistem menyerap kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melakukan usaha WAB.
  2. Proses BC adalah pemuaian adiabatik. Selama proses ini berlangsung suhu sistem turun dari T1 menjadi T2 sambil melakukan usaha WBC.
  3. Proses CD adalah pemampatan isoternal pada suhu T2. Pada proses ini sistem menerima usaha WCD dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2.
  4. Proses DA adalah pemampatan adiabatik. Selama proses ini suhu sistem naik dari T2 menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.
Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal yaitu mesin yang memiliki efisiensi tertinggi yang selanjutnya disebut mesin Carnot. Usaha total yang dilakukan oleh sistem untuk satu siklus sama dengan luas daerah di dalam siklus pada diagram p – V. Mengingat selama proses siklus Carnot sistem menerima kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2, maka usaha yang dilakukan oleh sistem menurut hukum I termodinamika adalah sebagai berikut.
Dalam menilai kinerja suatu mesin, efisiensi merupakan suatu faktor yang penting. Untuk mesin kalor, efisiensi mesin ( η) ditentukan dari perbandingan usaha yang dilakukan terhadap kalor masukan yang diberikan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Untuk siklus Carnot berlaku hubungan \frac{Q_{2}}{Q_{1}}=\frac{T_{2}}{T_{1}}, sehingga efisiensi mesin Carnot dapat dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan:
η : efisiensi mesin Carnot
T1 : suhu reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 : suhu reservoir bersuhu rendah (K)

Ternyata FISIKA itu Mudah


Hampir kebanyakan murid ketika masuk jam pelajaran FISIKA akan langsung loyo, muak, rumit bahkan ngantuk. Semua itu sebetulnya bisa terjadi karena adanya kesalahpahaman dalam proses pengenalan fisika yang diberikan oleh guru yang bersangkutan.  Apabila sedari awal guru bisa memberi kesan bahwa FISIKA itu menyenangkan maka muridpun tidak akan membenci pelajaran FISIKA karena pada dasarnya FISIKA itu mudah.